mati lampu



Mati lampu..
Oh! Ini terjadi 3 hari yang lalu, di mana gua dan penduduk di sini dikejutkan dengan datangnya masa kegelapan. Ya, benar! Ini terbukti dengan matinya semua lampu yang ada di sini. Sialnya ini terjadi ketika gua belum mandi.


Gua suka hari gelap―sepi. Untuk momen-momen tertentu gua membutuhkannya, dan 3 hari yang lalu, momen s'perti itulah yang gua tunggu-tunggu.


Saat itu, ya, gua belum mandi. Benar-benar acara yang mendadak. Untungnya masih ada air buat gua mandi. Saat masa kegelapan datang, gua buru-buru ambil pakaian dan langsung tuju kamar mandi―tanpa nyanyi. Udah ga sempet gua untuk berkarier solo s'perti biasa―tepatnya di kamar mandi rekaman. Gua terus berpikir apa hanya kunjungan sementara bagi masa kegelapan―benar-benar sebentar. Apa gua bakal telat? Apa acara mandi ini benar-benar sia-sia? Gua pun melanjutkan mandi ditemani lilin yang gua letakkan hingga posisinya ada di atas kepala gua.


Setelah semuanya selesai, gua buru-buru ambil HP, pakai sandal dan pergi keluar―kesempatan masih ada. Dengan hawa yang semakin memberi kesan dingin di tubuh dan rambut yang masih basah kar'na mandi, gua tersenyum dan HP di tangan kar'na celana yang gua pakai tanpa kantong.


Setelah membuka pagar rumah, hawa bingung menopikan pikiran gua. Ke mana dulu gua manfaatkan kesempatan yang masyhur inimana wilayah yang cocok. Namun―dengan terpaksa dan masih dikelilingi bingung―gua manfaatkan dulu 1 RT. Dengan megahnya gua berjalan. Dengan keadaan yang seperti itu, gua bisa ke mana pun tanpa perlu penglihatan jelas orang lain. Di situ orang-orang bagaikan sketsa yang kemudian dicoret-coret oleh seorang balita―hitam, hanya garis luar yang terlihat. Itu benar-benar dazzling! Gua akui itu. Terlebih, kita tidak tahu satu sama lain, seperti 1 wilayah baru yang diisi oleh orang-orang yang baru juga. Benar-benar kerasa.. malam itu. Satu hal yang penting―juga―adalah lo bisa lihat langit malam originally―tanpa adanya cahaya dari barang-barang elektronik dan bantuan-bantuan non-alam lainnya―hanya bulan.. dan bintang-bintang. Itu adalah waktu alam yang benar-benar alami. Benar-benar... natural.


Sayangnya, kunjungan sang masa sebentar sekali. Tepat ketika gua memutuskan untuk menyudahi perjalanan, mengingat banyaknya gangguan yang buat amarahmeter gua hampir meledak. Saat gua di teras, lampu-lampu pun menyala tanda kepergian masa kegelapan. Semua orang bersorak-sorai, seperti tanda kemenangan. Akhirnya, waktu yang sebentar mengingatkan gua kembali―semuanya benar-benar sebentar. Gua sempat mengambil gambar seekor kucing yang sedang bersantai dengan megahnya di atas atap rumah berwarna biru yang waktu itu sebuah bintang juga sedang eksis. Sayang, itu terjadi saat kunjungan masa kegelapan ke wilayah ini. Tapi tetap bagus. Lebih bagus, maksudku.








dazzling, originally, natural, waktu yang sebentar








Nanda Dega Heraprinov,
yang sempat bangga atas
kejadian jarang di 3 hari yang lalu