For Those Who Were Being Born

     Siapa kau? Siapa namamu? Apa yang sedang kau lakukan di sini? Kenapa kau berpakaian seperti itu? Tidak kedinginankah kau? Tidak kepanasankah kau?
     Kulihat kau baru. Warna-warna yang indah terpancar darimu. Betapa eloknya dirimu. Aku kagum kepadamu. Kufikir kau sebagai pelengkap di bumi. Pelengkap yang indah.
     Kau mewarnai bumi dengan segala perbedaanmu. Corak dan tanda yang ada pada ragamu, keunikan dari segala sesuatu. Perlunya kau dipelihara dan dijaga. Ciptaan yang luar biasa kupandang.
     Kuyakin orang-orang kan jatuh hati padamu. Biru, merah, kuning, hijau, dan semua jenis warna ada padamu. Berbagai bentuk, berbagai roman. Langit pun menyaksikan, matahari pun menonton, dan bulan memandangi. Tidak pernahkah kau berfikir, bahwa kau adalah ciptaan yang indah?



Untukmu yang terlahir

Why?

HEY!! Kenapa aku tidak bisa melakukannya?
HEY!! Kenapa kau tidak mengertiku?
HEY!! Kenapa kau mengumpatiku?
HEY!! Kenapa aku yang kau salahkan?

Hingga kumengerti situasi ini.
Belajar akan pengalaman.
Memandangi gedung-gedung,
hingga silok daku.

Bekerja dan berusaha mendapatkan sesuatu,
mengejar hal-hal yang diimpikan.
Menambah suasana baru,
menusuk di hati.

Tak pernah berfikir untuk masa depan,
hal-hal yang 'kan terjadi.
Kecerobohan dan kekikukanku,
membawaku pada hal ini.

HEY!! Kenapa denganku?
HEY!! Kenapa mereka?
HEY!! Kenapa aku yang meminta maaf pada orang jahat?
HEY!! Bantu aku!

Sunyi yang menyelubungi,
membuktikan segalanya.
Keapikkan selalu kuterapkan,
agar tidak menyesal saat daku tumbuh hingga matang diriku.

Kau dan mereka akan melihat,
bahwa hidup ini bukan yang kalian fikirkan.
Tak semestinya kau begitu.
Beraksilah, sebab tempo belum menuju angka nol.

Saksikanlah, sebab banyak yang mengantri.
Lakukanlah, sebab banyak yang menyerah.
Raihlah, sebab banyak yang mengejar.
Aku yakin, aku pasti laik.


Nanda Dega