racun pergaulan

Aku keracunan rindu.
Di waktuku sendiri.
Bagi kamu, bagi yang terpilih.
Takaran yang tak tersebut.
Cara menggunakan yang tak tercetak.
Tapi ada satu aksi ini.
Seperti penghapus yang bisa bekerja sendiri.
Di malam hari. Ketika para tuan tidak di rumah.
Atau saat mereka sedang tidur.
Keapatisanku yang berhasil dipatahkan.
Aberasi yang terkontaminasi.

Sempat berfikir kondisi masa depan tanpa kalian.
Lalu sekonyong-konyong orang asing memperkenalkan diri
lewat papan tulis yang kudesain sendiri.
Ingin masuk dalam pergaulan.
Ingin masuk dalam pikiran.
Pikiran yang telah lama direstriksi.
Sayang..

Lomba maraton dimulai.
Tapi aku pura-pura tidak memulai.
Bingung.
Lalu jadi gagu dan tidak profesional.
Tidak bisa di-searching
seperti kunci lisensi gratis di situs-situs online.

Maaf sempat telat.
Aku benci telat.
Tapi aku juga benci testimoni palsu.
Aku..
Ughh..



N. Dega―