ke-GR-an

"Bocah ini..."


Entah kenapa mereka ke gua melihat bagaikan barang antik. Apa kar'na gua-nya yang amat tampan dan menggemaskan?
Gua tatap mereka hingga mereka memalingkan pandangan. Apa kar'na mereka takut kalau gua bakal tahu bahwa mereka suka dengan gua?

Apalagi tadi siang, sehabis ikut serta merayakan ulang tahun seseorang setelah menonton film di sinema. Gua dan yang lain pulang dengan kendaraan umum, angkot. Perjalanan yang memakan 3 jenis angkot ini untuk gua sampai di rumah. Setelah gua dan teman gua naik angkot yang ketiga, abang angkotsebut saja coklat lumerberhenti di depan angkot yang kami naiki.

Dia membuka pintu mobil dan mulai menghampiri angkot ketiga ini. "Jangan-jangan nih coklat lumer mau kasih pelukan sebagai tanda terima kasih kar'na udah naik angkot yang dia kendarai. Atau kar'na gua yang baru gunting rambut, melihat gua sebagai sosok Leonardo DiCaprio pas muda dan ingin minta tanda tangan dan foto selfie."



Eh, ternyata uangnya KURANG. Ya ampun..



Yasudahhlahh..



Ga hanya itu, orang-orang yang sama masih aja pandang gua. Yahh.. mungkin itu kar'na pakaian gua yang amat stylish. Atau mereka amat senang kar'na bisa lihat Nanda Dega yang punya blog DregNansa s'cara nyata. Atau mungkin yang lain. Idk.

GR ama PD beda tipis lah yaa..
atau emang gua-nya aja yang BERLEBIHAN?!


nm..


Semoga aja suatu saat, abang angkot yang menghampiri gua bukan untuk nagih uang, tapi dia malah bilang: "Udah terbit belum, bukunya?" atau "Buku-buku yang di rumah udah kebagian semua belum?" atau "Mau dibeliin anjing gak?" atau mungkin dibeliin coklatyang gak lumerbuat snacking pas baca buku di rumah. Atau ditraktir kar'na naik angkot dia, atau yang lain.


Amiinnn...



PS: Ya, gunting rambut. Gua sendiri yang gunting rambut gua. "Napa, Dega?" Capek juga minta potongin rambut tapi gak sesuai harapan, padahal penjelasan yang gua kasih gak pake rumus logaritma, atau trigonometri. Daripada kejadian lagi, akhirnya tadi pagi gua gunting nih rambut yang bentuknya dah kayak helm. Potong dikit-dikit lama-lama makin dalem :/ . Tapi hasilnya gak begitu buat gua kecewa, gak sekecewa yang dulu. AZEK!

Yahh, gitu lah..


Mungkin sehabis ini gua bakal nonton film yang udah pernah ditonton―lagi. Atau hanya mendengar musik klasik. Atau kembali berasmara dengan buku atau langit. Atau yang lain.


Sedikit membosankan, terlebih di liburan yang panjang.




Nanda .D. H.


nokturnal



Mari, lanjutkan konversasi yang kemarin.
Malam lalu.
Membicarakan kami di sekolah, teman-teman yang membosankan, hingga aktivitas-aktivitas kami yang lebih membosankan.
Tapi anehnya, kami tetap lanjutkan itu.


Mari. Aku sudah tidak sabar melanjutkan film ini.
Berpikir cerita horor atau dongeng suatu saat.
Mari, kuasai malam ini dengan hal-hal di masa kecil.
Habiskan hingga pagi buta.


S'perti biasa, kau kopi dan aku susu coklat.
Hangat. Kami lawan dinginnya malam s'kali lagi.
Sembari memakai perisai dan pedang-pedangan.


Kami keluar dan berteriak pada lampu malam.
Sekali lagi..
Sekali lagi aku ingin menonton film komedi.
Aku rindu tertawa di hari sunyi.
Biar kami tertawa terbahak-bahak s'kali lagi.


Maaf tetangga, kami egois.
Hanya ingin merajut memori untuk masa depan.
Agar saat sendiri, kami boleh tersenyum dan tertawa
kar'na telah membongkar lemari memori yang tidak nihil.


N.D.H