Jalan

Langkah demi langkah kuambil. Terus-menerus kulakukan tanpa arah ataupun kompas. Biarpun jalan berkelok, kendaraan berlalu lalang disampingku, ilalang yang tingginya melebihiku menari-nari lembut, berbagai peralatan porak poranda, bebatuan dengan berbagai bentuk dan ukuran berserakan, hembusan angin melalui, kertas koran berhamburan dan terbang kemana-mana, jendela dari rumah seseorang terbuka lebar atau setengah terbuka, tanah berhamburan di kiri dan di kanan, ataupun melihat orang-orang sedang merayakan pesta. Aku yakin biarpun jalan yang kuambil jarang atau sering dilalui.

Kemudian kutemukan jalan yang membuatku merinding. Entah kenapa jalan ini seperti memiliki aura yang dapat membuat bulu kudukku berdiri. Kelam, suram, awan hitam, petir, atau bobrok semua ada di jalan ini. Semua ini membuatku lelah, sehingga aku teringat hal buruk itu. Bersyukurnya aku kar'na tak berakal untuk masuk kesana. Akan lebih baik kalau aku masuk ke dalam gua yang gelap dan menyedihkan. Mungkin. Mungkin lebih baik dan yang terbaik kalau aku ada di dalam kamarku saja sambil membaca buku favoritku daripada harus menyatu dengan mereka.

Seperti apa rasanya berada di jalan yang sering dilalui, jarang dilalui, atau berada di jalan yang tidak pernah dilalui pasti kalian sudah tahu. Mencemooh, mengumpati, dan mengeluh pun tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Kau hanya membuang masamu. Terkadang hal gila bermunculan di jalan seperti anarki, seseorang yang menari-nari, atau hal gila lainnya. Terkadang mereka merekamnya dan menjadikannya bahan lelucon atau sebagai kenang-kenangan.

Banyak hal tak terduga bahkan di jalan. Semua jalan pasti memiliki ceritanya sendiri, begitu pun kalian yang membaca halaman ini. Aku tidak akan memaksa kar'na suatu jalan pasti telah membuat kalian tertarik, tersenyum, atau gembira. Mungkin akan ada banyak hal yang membuat pendirian kalian roboh kar'na kalian memilih jalan itu. Atau hal-hal yang membuat kalian berdiri kokoh di jalan yang kalian pilih. Sekali lagi aku tidak akan memaksa ataupun mengancam kalian. Kar'na aku yakin kalian pasti cukup dewasa dalam hal milih memilih.

Seperti 2 jalan atau lebih yang terpisah oleh genangan air nan luas, pasti kalian akan berfikir bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Mungkin kalian akan menciptakan yang namanya jembatan. Dan bisa saja kalian menciptakan jembatan dengan bahan yang berbeda. Dan mungkin tidak harus jembatan, kar'na semakin bertambah masa pasti teknologi akan semakin berkembang. Mungkin saja 50 atau 100 tahun kemudian bukan jembatan lagi yang akan digunakan, bisa saja moving walk dan lainnya. Hanya menerka tapi bisa saja itu terkabul.

Kalau saja kita dapat berfikir secara matang akan jalan yang kita kehendaki masing-masing dan pada jalan tersebut pasti akan ada suatu rintangan yang tiba, namun hal itulah yang dapat membuat kita menjadi semakin kuat, berani, atau teladan bagi orang-orang disekeliling kita.

Bagaimana pun, inilah hidup.


Nanda Dega

0 komentar:

Posting Komentar