Lakukan Seperti Tiada Batas (1)

Kumulai hitung hari,
ukur diri,
dan kumulai menjelajah.

      Burung gagak di dalam hutan seperti menandakan sesuatu. Seperti kematian pada malam hari. Saatnya kulakukan petualangan, sebelum Sang Pengendali Waktu menghentikan waktu.

Kulihat oasis di tengah padang gurun,
serta api yang membara di dalamku.
"Api abadi"

      Kami adalah dunia baru. Berharap akan keabadian, namun kami tidak abadi. Belajar untuk memahami situasi kemudian beraksi. Telah kutetapkan sesuatu, bersumpah untuk tidak mengingkarinya.

Bersama melewati halangan,
saling bergandengan tangan.

      "Apa arti dari hidupku?", tanyaku. Merenung dan berfikir. Untuk masa depan kulakukan semua hal yang dapat membangunku, membuatku dapat berdiri kokoh di pulau yang damai dan lestari. Tatkala daku tak bisa menjadi diri sendiri, kulakukan kebiasaanku kemudian. Berhenti untuk mencontoh orang lain, berhenti menjadi pemanipulasi.

Hidupku terus berjalan,
di bawah rembulan ataupun sang surya.

      Aku tidak yakin kalau hari ini tidak ada apa-apa untukku. Terus kuberjalan hingga kudapat bukit yang cerah itu. Menenangkan diri dan menyejukkan kalbu, agar tidak salah daku dalam memutuskan. Tapi, kesakitan ini...

Inilah aku. Apa yang kutetapkan, inilah keputusanku...

      Berharap mempunyai sepasang sayap dan harapanku menjadi hal yang nyata. Pergi, mengelilingi, dan mendatangi. Eksis di segala tempat dan di setiap waktu.

Terbang kepada kebebasan...
 Berharap hari ini akan menjadi hari yang indah, esok pun, selamanya pun.

      Berjuang untuk menjadi petarung, biarpun berpeluang nian kecil. Aku pun mempunyai hal yang luar biasa yang mana orang lain juga mempunyainya. Aku bukan satu-satunya yang berbeda.

Tiada batasnya suatu hal.
Seperti 2 lingkaran yang saling mendekat.




Nanda Dega

0 komentar:

Posting Komentar